Minggu, 15 Juni 2014

25 hal yang harus ditinggalkan

Terkadang manusia nggak sadar apa fungsi sebenarnya dari waktu. Kita berpetualang dari detik ke detik tanpa menyadari kalau kita sering ngelakuin hal-hal yang nggak penting. Padahal, waktu yang cepat berlalu itu adalah sebuah pengingat bagi manusia bahwa tidak ada yang akan bertahan selamanya.
Kalau kamu sendiri, apa  termasuk orang yang suka membuang-buang waktu? Simak yuk, 25 hal yang harus kamu hentikan agar kamu nggak buang-buang waktu lagi:

1. Mengabaikan hal-hal kecil

Lupa dengan hal-hal kecil
Lupa dengan hal-hal kecil via keukenopdracht.nl
Mungkin karena terlalu sibuk dan lelah, hal-hal kecil yang ada di depan matamu luput dari pandanganmu. Kamu seringkali melupakan waktu-waktu berharga bersama keluarga dan sahabat. Meskipun hanya untuk sekedar berbincang dan bercanda, luangkanlah waktumu untuk itu. Selagi kamu masih ada waktu bersama mereka.

2. Menganggap dirimu sebagai orang yang super sibuk

Merasa sangat sibuk
Merasa sangat sibuk via 4.bp.blogspot.com
Hilangkanlah pikiranmu tentang ini. Kalau kamu sendiri sudah menanamkan sebuah keyakinan bahwa dirimu adalah orang yang sibuk, maka kamu nggak akan pernah meluangkan waktu bahkan untuk diri kamu sendiri. Kamu tidak akan membuang waktumu kok hanya karena kamu beristirahat dan refreshing sejenak. Jangan biarkan diri kamu stres karena pikiranmu sendiri.

3. Berpikir buruk dengan keadaan yang dihadapi

nerpikir buruk tentang masalahmu
Berpikir buruk tentang masalahmu via netdna.webdesignerdepot.com
Jangan terlalu berikiran buruk dengan masalahmu. Saat kamu selalu berpikiran buruk atas hal yang menimpamu, kamu akan menjadi orang yang tidak pernah bisa bersyukur. Jadilah orang yang bijaksana dalam menghadapi maslah. Tetap ingat bahwa banyak hal yang seharusnya kita syukuri daripada harus kita keluhkan.

4. Mendramatisir permasalahan

Mendramatisir permasalahan
Mendramatisir permasalahan yang dihadapi via i.huffpost.com
Membesar-besarkan masalah tentunya akan membuang waktu dan tenagamu sia-sia. Bukannya solusi yang kamu dapat, malah masalah baru bisa muncul. Yang ada masalah yang kamu hadapi semakin menumpuk. Tetaplah berpikir positif, sehingga kamu bisa menyelesaikan masalahmu dengan kepala dingin. Dengan begitu, tanpa harus bersusah payah, satu per satu masalahmu akan teratasi.

5. Menginginkan sesuatu yang nggak perlu

membeli barng-barang yang nggak perlu
membeli barang-barang yang nggak perlu via 4.bp.blogspot.com
Apa yang kamu inginkan nggak selamanya bisa kamu dapatkan. Berhentilah menjadi seseorang yang boros. Kamu harus bisa memilih sesuatu yang benar-benar kamu perlukan.
Membuang waktu untuk hal yang nggak perlu aja rugi besar, apalagi ditambah dengan membuang uangmu untuk sesuatu yang nggak kamu perlukan. Syukuri apa yang sudah kamu miliki, menjaga dan merawat apa yang telah kamu miliki jauh lebih baik daripada harus selalu membeli barang-barang yang baru.

6. Membandingkan diri sendiri dengan orang lain

Jangan membandngkan diri sendiri dengan orang lain
Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain via 4.bp.blogspot.com
Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kamu nggak perlu membandingkan diri kamu dengan orang lain, karena itu hanya membuatmu menjadi minder dan nggak bangga dengan dirimu sendiri.
Segala perbandingan diri yang kamu lakukan harus dilaksanakan sebagai acuan untuk jadi lebih baik. Jangan sampai malah membuat kamu jadi nggak percaya diri.

7. Memikirkan masalah yang telah berlalu

Memikirkan masalah yang sudah berlalu
Memikirkan masalah yang sudah berlalu via pbs.twimg.com
Kamu nggak akan bisa maju jika masih saja memikirkan masa lalumu. Masa lalu biarkan berlalu, cukup hanya jadi pengalaman hidupmu saja.
Kamu akan selalu terus berkembang, berjalan maju ke masa depan. Jadi untuk apa kamu memikirkan masalah di masa lalu yang nggak akan pernah bisa kamu rubah lagi.

8. Terlalu takut dengan kesalahan yang kamu perbuat

Takut akan kesalahan yang pernah dilakukan
Takut akan kesalahan yang pernah dilakukan
“Mistakes make perfect”. Nggak ada manusia yang nggak pernah berbuat salah. Kita tahu mana yang benar dan mana yang salah juga dari adanya sebuah kesalahan.
Jangan terlalu takut dengan kesalahan yang pernah kamu perbuat. Jadikan kesalahanmu sebagai pelajaran dan motivasi. Dan yang harus kamu lakukan sekarang adalah memperbaikinya.

9. Sibuk memikirkan apa yang dipikirkan orang tentangmu

Sibuk mendengarkan omongan orang lain
Sibuk mendengarkan omongan orang lain via i1.ytimg.com
Jangan terlalu memikirkan apa yang orang-orang katakan tentangmu. Dan terlebih lagi jika kamu yakin kamu nggak berbuat salah apa-apa kepada mereka.
Apa yang harus kamu khawatirkan? Kamu nggak mungkin menutup mulut mereka satu per satu agar mereka tidak berbicara lagi tentangmu. Lebih baik gunakan tanganmu untuk menutup telingamu sendiri.

10. Membohongi diri sendiri

Tidak jujur dengan diri sendiri
Tidak jujur dengan diri sendiri via www.radiogranada.es
Kita seringkali tidak bisa jujur dengan diri kita sendiri. Tapi nggak semua orang mau mengakui kalu dia sedang membohongi dirinya sendiri.
Berbohong pada diri sendiri sama saja membuat kita nggak nyaman dengan diri kita sendiri. Peperangan batin tidak bisa lagi dihindari, sehingga timbul perasaan cemas dan keragu-raguan. Kita tidak akan pernah bisa melakukan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya.

11. Menunda-nunda pekerjaan

menunda pekerjaan
menunda pekerjaan via pbs.twimg.com
Yang satu ini udah jelas banget bikin waktu kamu terbuang sia-sia. Yang bikin kita sering nunda pekerjaan adalah rasa malas yang menyerang. Kuatkan iman, dan tahan dengan godaan-godaan yang ada di depanmu. Menunda pekerjaan sama halnya seperti membiarkan dirimu terjerumus dalam godaan sesaat.


12. Definisi sukses dan bahagia dari orang lain

Tentukan kesuksesan dan kebahagiaanmu sendiri
Tentukan kesuksesan dan kebahagiaanmu sendiri via thelesfilms.files.wordpress.com
Yang menentukan hidupmu adalah dirimu sendiri. Kamu pasti punya caramu sendiri untuk bisa sukses dan hidup bahagia.
Jangan hanya terpacu dengan kesuksesan dan kebahagiaan yang selalu diagung-agungkan oleh orang lain. Ciptakan hidupmu sendiri. Kebahagiaan dan kesuksesanmu, hanya ada di tanganmu sendiri.

13. Dimanfaatkan orang lain

5224457207_7e47fde372_z
Jangan mau dimanfaatkan orang lain via c1.staticflickr.com
Pergunakan kemampuan dan keahlianmu dengan sebaik-baiknya. Tunjukan usaha terbaikmu, tapi kamu harus berhati-hati. Jangan mau diperbudak dan dimanfaatkan oleh orang-orang yang nantinya hanya akan merugikan dirimu sendiri.

14. Terlalu ngoyo dalam membuat orang lain terkesan

Berusaha membuat orang lain terkesan
Berusaha membuat orang lain terkesan via lifelineworkshops.com
Kamu tidak perlu bersusah payah untuk membuat orang lain terkesan denganmu. Pencitraan yang dibuat-buat hanya akan membuatmu tersiksa. Cukup jadilah dirimu sendiri dengan sebaik mungkin. Kalau apa yang sudah kamu buat adalah sesuatu yang bagus, orang-orang dengan sendirinya akan mengagumi kamu.

15. Rasa takut yang berlebihan

Takut dengan kesalahan yang pernah dilakukan
Takut untuk melangkah via blog-psihologa.ru
Jangan sampai rasa takutmu mengalahkan segalanya. Ketakutan-ketakutan sendiri yang seringkali muncul dengan tiba-tiba, terkadang membuat kita menjadi ragu-ragu. Tapi kalau kamu kebanyakan takut, kapan kamu bisa ambil tindakan? Lawan rasa takutmu, and do what you have to do!


16. Meragukan kemampuan diri sendiri

Tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri
Tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri via blog-psihologa.ru
Nggak percaya dengan kemampuan diri sendiri adalah salah satu faktor penghambat terbesar untuk bisa maju. Kamu harus percaya pada kemampuan yang kamu miliki. Kalaupun kamu masih ada sedikit keraguan, lakukan ini dengan perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit.

17. Stuck di lingkungan yang buruk

Carilah lingkungan yang membuatmu lebih baik
Carilah lingkungan yang membuatmu lebih baik via www.generatesolutions.co.uk
Lingkungan kita memiliki peran yang besar dalam membentuk pribadi kita. Jadi berhati-hatilah dalam memilih teman-temanmu. Jika lingkungan sehari-harimu tidak membawa dampak yang positif untuk dirimu, sudah pasti kamu hanya hidup dalam kesia-siaan saja.
Carilah lingkungan yang bisa membuatmu lebih baik lagi, yang bisa mendukungmu dalam melakukan hal-hal positif.

18. Menunggu waktu yang tepat

Menunggu waktu yang sempurna
Menunggu waktu yang sempurna via www.degeus.nl
Kita tidak bisa selalu menunggu waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu. Kita harus berani mengambil tindakan, karena kita sendiri sebenarnya nggak tahu kapan waktu yang sempurna untuk memulai. Seringkali kita banyak melewatkan kesempatan emas karena salah prediksi. Lebih baik, lakukan sesegera mungkin, sebelum terlalu terlambat.


19. Melarikan diri dari masalah

menghindari masalah
menghindari masalah via c1.staticflickr.com
Masalah bukan untuk dihindari, tapi untuk dihadapi. Menghindari masalah bukan membuat permasalahan selesai, justru semakin membuat permasalahan itu semakin membesar. Kalau masalah itu sudah terlanjur membesar, waktu dan tenagamu menjadi semakin banyak terbuang sia-sia.


20. Pemikiran yang tertutup

Pemikiran yang tertutup
Pemikiran yang tertutup via www.runningblindthemovie.com
Bukalah lebar-lebar pikiranmu. Jangan membenci hal-hal yang tidak kamu suka. Pergunakan waktu luangmu untuk mengetahui hal-hal lain yang bisa menambah wawasan dan pengetahuanmu. Pemikiran manusia itu seperti sebuah parasut, dia hanya akan bekerja saat dia terbuka.


21. Mencari-cari kesalahan dan kelalaian orang

Mencari kesalahan orang lain
Mencari kesalahan orang lain via web-images.chacha.com
Berhentilah untuk selalu mencari kesalahan dan kelalaian orang. Orang yang berbuat kesalahan bukan berarti dia adalah orang yang buruk. Kamu tahu bahwa tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah, begitupun juga dengan dirimu. Yang terpenting adalah urusi diri kamu sendiri terlebih dahulu.


22. Kemarahan

cliente-159f36787665e92b6bf9bbc2207e2ba3
Kemarahan tidak akan membuatmu bahagia via i.huffpost.com
Kemarahan bukanlah salah satu faktor yang membuat kamu jadi bahagia. Adakah di dunia ini orang yang tidak ingin merasa bahagia? Kalau hidup bahagia adalah salah satu tujuan utama hidupmu, maka hilangkanlah kemarahanmu. Maafkan dan lupakan kesalahan orang-orang yang pernah menyakitimu, dengan begitu kamu akan merasa lebih tenang.


23. Kebencian


Bersikap baik dan ramah pada setiap orang
Bersikap baik dan ramah pada setiap orang via c1.staticflickr.com
Jalinlah hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitarmu. Berikan senyuman dan keramahan meskipun orang-orang itu berlaku buruk padamu. Lakukan itu bukan karena mereka baik padamu, tetapi kamu melakukan ini karena kamu adalah orang yang baik.


24. Penyesalan yang berlarut-larut

Menyesali hal yang telah berlalu
terlalu larut dalam penyesalan via pbs.twimg.com
Penyesalan yang berlarut-larut hanya membuat kamu semakin terjerumus dalam keterpurukan. Yang lalu biarlah berlalu, kamu nggak akan bisa terus-terusan memikirkan suatu hal yang udah nggak bisa diubah lagi. Bebaskan pikiranmu dari rasa penyesalanmu.


25. Sibuk memikirkan hari kemarin dan esok

Kamu hidup di hari ini, bukan kemarin atau esok
Kamu hidup di hari ini, bukan kemarin atau esok via www.thepowerofoneness.com
Jangan menangisi kesalahanmu di masa lalu. Dan juga jangan terlalu mengkhawatirkan hidupmu di masa depan yang belum bisa kamu datangi. Kamu hidup di saat ini, tidak hari kemarin ataupun besok. Perbaiki masa lalumu di hari ini, dan juga mulai menata hidup untuk masa depan di hari ini pula.
Waktu akan selalu terus berjalan maju. Sepintar apapun dan sekaya apapun, ilmu dan uang yang kita miliki nggak akan pernah bisa bikin waktu-waktu kamu yang hilang bisa kembali lagi. Mungkin itulah sebabnya, kenapa kita tidak bisa membeli waktu. Agar kita bisa menghargai waktu yang kita miliki. Yuk, mulai sekarang, hentikan hal-hal yang bikin waktu kamu terbuang sia-sia. Jangan ditunda-tunda lagi!
sumber:hipwee.com
read more

INSPIRASI HIDUP ANAK MUDA

selamat sore temanku semua kali ini saya ingin berbagi artikel dari ">hipwee.com yang artikelnya selalu saya ikuti untuk menambah motifasi hidupku menjadi lebih baik dan sukses lagi.tak semua anak muda mau dan bisa berusaha keras untuk sukses ,kebanyakan hanya ingin sukses tapi dengan cara instan tanpa mau bekerja keras.saya memberikan contoh artikel yang menjadi inspirasi hidup saya karena sesuai latar belakang hidup saya yang berlatar belakang sebagai karyawan sebuah pabrik swasta.

Bisnis di bidang teknologi memang menjanjikan kesempatan yang tidak terbatas. Apalagi di era yang serba digital seperti sekarang ini. Kalau nggak percaya, nih Hipwee punya buktinya. Yoshikazu Tanaka, pria berusia 37 tahun berhasil jadi anak muda terkaya di Asia tanpa  warisan harta dari keluarganya karena menekuni bisnis di bidang teknologi.

Tanaka dijuluki sebagai The Youngest Asian Self-Made Billionaire karena keberhasilannya mengembangankan sebuah situs jejaring sosial khusus gamers bernama GREE. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2004 itu telah mengalirkan tidak kurang dari 1,7 miliar US Dolar ke kantungnya dalam jangka waktu 10 tahun. Uniknya, dia juga sama seperti kita. Memulai karir dari jadi karyawan biasa. Mau tahu bagaimana caranya merubah nasib dari seorang karyawan sampai bisa jadi pemilik perusahaan?


Ketertarikan Pada Teknologi Justru Datang Dari Membaca Buku
Datang bukan dari keluarga pebisnis

Datang bukan dari keluarga pebisnis via cdn-lejdd.ladmedia.fr

Tanaka lahir dari keluarga Jepang pada umumnya. Ia dibesarkan di kota Mitaka, Tokyo. Berbeda dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg — Tanaka bukanlah penggila teknologi. Ia bahkan tidak memiliki ketertarikan terhadap bidang teknologi informasi semasa masih duduk di bangku sekolah. Rasa keingintahuan pada teknologi baru muncul setelah ia membaca buku karangan Alvin Toffler yang berjudul Powershift.
Kutipan terkenal dari "Powershift"

Kutipan terkenal dari “Powershift” via epicjaws.com

Dalam buku tersebut, Toffler menjelaskan pergeseran relasi kuasa yang akan terjadi pada abad 21. Selain dari kepemilikan modal dan kepemilikan atribut kekuasaan koersif, kekuatan juga akan datang dari pengaruh terhadap bidang teknologi informasi. Inspirasi yang didapatnya dari buku kemudian dilengkapi dengan perjalanan ke Amerika Serikat pada tahun 1996. Disana Tanaka pertama kali menjajal pengalaman berselancar dengan internet.



Malah Jadi Mahasiswa Fakultas Politik dan Langsung Direkrut Jadi Karyawan
Langsung jadi karyawan selepas lulus

Langsung jadi karyawan selepas lulus via specials-images.forbesimg.com

Walau menjadi pendiri GREE, Tanaka tidak memiliki latar belakang pendidikan berbasis IT. Dia malah lulus sebagai mahasiswa Fakultas Politik dan Ekonomi dari Nihon University. Namun ketertarikannya terhadap internet membuat dia gemar mengotak-atik komputer untuk membuat program.

Bahasa pemograman yang rumit malah ia jadikan hobi. Semua Tanaka pelajari secara otodidak. Selepas mendapat gelar sarjana ia langsung direkrut oleh So-Net Entertainment Cooperation, anak perusahaan Sonny yang fokus pada penyediaan internet.
Jadi salah satu orang pertama di Rakuten

Jadi salah satu orang pertama di Rakuten via tech.eu

10 bulan kemudian Tanaka memutuskan untuk pindah ke Rakuten. Tanaka adalah pegawai Rakuten yang ke 50. Ia adalah salah satu orang yang menjadi saksi bagaimana situs jual beli terbesar di dunia itu berkembang. Di Rakuten pula ia belajar bagaimana mengatur dan mengembangkan sebuah start up company. Ia tidak hanya bertanggung jawab pada bidang teknis, namun juga belajar banyak tentang pemasaran sebuah produk.

Bekerja Sambil Terus Mengembangkan Hobi
Tetap mengembangkan hobi pemrogramannya

Tetap mengembangkan hobi pemrogramannya via www.bloomberg.com

Di tahun 2003, Tanaka mulai kembali pada hobi lamanya: mengotak-atik koding untuk menciptakan sebuah program. Terinspirasi dari meledaknya kepopuleran Friendster, Tanaka pun mengembangkan situs jejaring sosial serupa. Hanya ia memfokuskan target penggunanya pada mereka yang memiliki hobi bermain game online.

Pada bulan Februari 2004, Tanaka iseng meluncurkan program buatannya ke publik. Versi GREE pertama yang diluncurkannya hanya bisa digunakan untuk komputer pribadi saja (personalized computer/PC).  Diluar dugaan, hanya dalam 1 bulan GREE sudah memiliki 10.000 pengguna. 9 bulan kemudian pengguna GREE telah mencapai angka 100.000.
Jaringan yang disiapkan Tanaka sempat tidak kuat menampung pertumbuhan pengguna yang sangat cepat. Ia pun kewalahan menghadapi traffic komunikasi antar pengguna GREE, hingga Tanaka perlu mempekerjakan orang khusus untuk memperbaiki jaringan dan mengatur traffic. Kesuksesan ini akhirnya membuat Tanaka memutuskan untuk keluar dari Rakuten setelah 4 tahun bekerja.

Kamu Masih Jadi Karyawan dan Ingin Sukses Seperti Tanaka? Bisa Kok! Ini Caranya:


1. Pilih Perusahaan yang Paling Bisa Kamu Jadikan Tempat Belajar
Belajar banyak tentang startup di Rakuten

Belajar banyak tentang startup di Rakuten via news.theregistrysf.com

Hal yang bisa kamu tiru dari Tanaka adalah dia tahu betul bahwa bekerja itu nggak sekedar cuma cari uang. Tapi juga menggali pengalaman sebanyak mungkin. Keputusan Tanaka untuk keluar dari So-Net juga disebabkan oleh sifat ingin terus belajar yang menggebu dalam dirinya.

Tanaka merasa So-Net sudah terlalu besar dan settle sebagai perusahaan. Tidak banyak lagi tantangan yang bisa ia temui. Tenaganya juga sudah tidak lagi begitu dibutuhkan untuk membuat So-Net berkembang pesat. Saat ada kesempatan di Rakuten, perusahaan kecil yang baru dirintis, Tanaka justru melihatnya sebagai peluang.
Anti terjebak zona nyaman
Tanaka tidak ingin terjebak di perusahaan yang nyaman tapi tidak menantangnya untuk tumbuh dan terus belajar. Dari Rakuten-lah Tanaka mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan sebuah start up company yang berguna bagi perjalanannya di GREE.

2. Jadilah Pengamat Dulu Sebelum Turun Ke Lapangan
Mengamati pasar dulu sebelum turun langsung
Walau menjadi karyawan, Tanaka tetap membuat dirinya peka terhadap apa yang terjadi di luar Jepang. Dia tidak menutup diri dan memenuhi pikirannya hanya dengan pekerjaan yang ia dapat dari perusahaannya bekerja. Kalau kamu mau sesukses dia, biasakan diri untuk tetap jeli melihat peluang.

Kesuksesan GREE tidak bisa dilepaskan dari kelihaian Tanaka mengambil momen berkembangnya jejaring sosial di Amerika Serikat. Ia pun memperkirakan bahwa hal serupa juga akan segera terjadi di Jepang. Namun Tanaka juga tidak terburu-buru memutuskan untuk langsung menjadi pemain di bidang media sosial.
Belajar soal pemasaran selama di Rakuten
Waktunya di Rakuten betul-betul ia manfaatkan untuk mendalami apa yang dibutuhkan bagi perkembangan sebuah start up company. Saat sudah merasa sepenuhnya siap dan ada jalan yang terbuka, baru deh dia mulai menggerakkan parang untuk membabat jalan masuk ke lahan bisnis barunya.


3. Punya Pengalaman Bekerja Untuk Orang Lain Itu Tetap Penting
Pengalaman pernah jadi karyawan itu penting

Pengalaman pernah jadi karyawan itu penting via cdn.techinasia.com

Tanaka adalah bukti bahwa nggak cuma mereka yang udah punya bisnis keluarga saja yang bisa sukses. Ia memulai semua usahanya ini dari nol, tanpa warisan harta sedikit pun dari orang tuanya. Dari pengalaman Tanaka dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi wirausahawan yang baik, kamu juga perlu jadi karyawan yang baik.

Penghasilan dari pekerjaannya sebagai karyawan ia manfaatkan untuk modal awal membangun usaha. Bahkan dalam sebuah wawancara dengan majalah Forbes Tanaka mengaku ia menggunakan seluruh tabungannya untuk mendanai GREE.

    “Saat tiba-tiba GREE punya 100.000 pengguna, server yang aku sewa sudah tidak lagi memadai. Aku punya 2 pilihan: berhenti mengembangkan GREE karena aku sudah tidak punya uang untuk menyewa server yang lebih besar ; atau keluar dari pekerjaan dan justru fokus mengembangkan GREE. Ada lebih dari 100.000 pengguna yang tidak bisa aku kecewakan. Karena itu aku memilih fokus untuk membuat GREE berhasil”.

Jadi karyawan dulu sebelum merekrut karyawan
Selain memberinya suntikan dana, pengalaman pernah bekerja untuk perusahaan lain juga memberi Tanaka keahlian untuk melihat selera pengguna programnya. Plus, memberinya cara membentuk tim yang baik.


4. Bentuk Tim yang Handal
Kini mempekerjakan pegawai dari berbagai latar belakang
Kesuksesan GREE tidak bisa dilepaskan dari bergabungnya orang-orang yang memiliki passion yang sama dengan Tanaka. Salah satunya adalah kawan lama Tanaka saat masih kuliah, Kotaro Yamagishi yang sekarang menjabat sebagai Co-Founder GREE.

Kotaro Yamagishi sebelumnya sudah bekerja sebagai editor yang cukup mapan di CNET Networks, Jepang. Bahkan Tanaka pun sempat khawatir kalau GREE tidak akan bisa berkembang sesuai bayangannya. Ia akan mengecewakan Yamagishi yang sudah merelakan pekerjaannya. Namun justru keyakinan dari Yamagishi membuatnya tetap melanjutkan usahanya merintis GREE.
Selalu percaya pada tim yang handal

    “Jika bukan karena Yamagishi aku tidak yakin GREE akan ada sekarang. Setelah dia (Yamagishi) bergabung, aku memberanikan diri untuk mengajak orang-orang yang sudah sukses di bidangnya. Orang selanjutnya yang bergabung adalah Chief Technology Officer GREE. Dia adalah seorang teknisi handal. Aku mentraktirnya makan malam dan berkata dengan percaya diri, kalau dia harus bergabung ke perusahaan kami”


5. Satu-Satunya Jalan Adalah Kamu Harus Memulainya
Kamu harus mulai sekarang juga

Saat ditanya apa saran yang bisa diberikan bagi karyawan diluar sana yang ingin mengikuti jejaknya, Tanaka menjawab:

    “Satu-satunya saran yang bisa aku berikan adalah kamu harus mencoba untuk memulai. Langkahkan kakimu keluar dari perusahaan dan cobalah mulai bisnismu sendiri. Aku belajar sangat banyak dari percobaan-percobaan yang terus kulakukan”

Pengembangan GREE di platform mobile


Memang, dari keberanian untuk terus mencoba Tanaka justru menemukan terobosan bagi perusahaannya. Dia menemukan bahwa strategi pengembangan perusahaan ke piranti lunak ponsel akan menawarkan keuntungan besar. Ia pun mencoba untuk mengembangkan programnya agar bisa dijalankan via ponsel pintar. Jika tidak punya keberanian untuk gagal, Tanaka tidak akan sesukses sekarang.



Nah, udah nggak ada alasan lagi kan kamu yang masih jadi karyawan berkecil hati? Asal bisa berinovasi dan mau mencoba, semua kesempatan pasti terbuka untukmu.
sumber :hipwee.com
read more

Follower

KOMENTAR